UP MY BLOG
Kali ini saya akan membahas perbedaan antara Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming) dan Pemrograman Terstruktur (Structured Programming).
Pemrograman berorientasi objek (Object-Oriented Programming atau OOP)
merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua
data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau
objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap
objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek
lainnya, Sedangkan untuk pemrograman terstruktur adalah kebalikan dari
pemrograman berorientasi objek yaitu sebuah cara pemrosesan data yang terstruktur
dalam analisa, cara dan penulisan pemrograman. Dikarenakan harus
terstruktur sehingga dalam pembuatannya antara satu line pemrograman
dengan yang lainnya berhubungan. Konsep utama dari Pemrograman Berbasis
Objek terletak pada kondisi kode/line pemrogramanannya dimana merupakan
sebuah kesatuan modular.
Untuk program
yang simpel/sederhana biasanya menggunakan pemrograman terstruktur
karena masih mudah dan tidak banyak dilakukan perubahan yang berarti,
sedangkan untuk line lebih dari 100 atau bisa dikatakan rumit, maka
digunakan pemrograman berorientasi objek. Pemrograman Terstruktur
terdiri dari pemecahan masalah yang besar menjadi masalah yang lebih
kecil dan seterusnya, sedangkan untuk pemrograman berorientasi objek
terdiri dari pengkelompokan kode dengan data yang mana setiap objek
berfungsi secara independen sehingga untuk setiap perubahan kode tidak
tergantung pada kode yang lainnya, atau lebih dikenal dengan modular.
Terdapat juga perbedaan secara spesifik antara Pemrograman Berorientasi
Objek dengan Pemrograman Terstruktur, yaitu pada kelas dan objek. Pada
Pemrograman Terstruktur tidak terdapat kelas dan objek.
Ciri-ciri dari pemrograman terstruktur dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian program relatif rendah
f. Memiliki dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
Berbeda dengan OOP. Suatu program disebut dengan pemrograman berbasis obyek (OOP) karena terdapat :
– Encapsulation (pembungkusan)
Encapsulation
adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang
dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan
penggunaan yang tidak perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.
– Inheritance (pewarisan)
Inheritance
memungkinkan programer meletakkan member yang sama dalam satu class dan
class-class lain dapat mewarisi member tersebut. Class yang mengandung
member yang sama dari beberapa class lain dinamakan superclass atau
parent class. Class yang mewarisi dinamakan subclass atau child class.
Inheritance menghasilkan class hierarchy.
– Polymorphism (polimorfisme –perbedaan bentuk)
Polymorphisme
artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai
polymorphic, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik
namun mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda.
Bahasa pemrograman yang mendukung OOP antara lain:
- Visual Foxpro
- Java
- C++
- Pascal (bahasa pemrograman)
- Visual Basic.NET
- SIMULA
- Smalltalk
- Ruby
- Python
- PHP
- C#
- Delphi
- Eiffel
- Perl
- Adobe Flash AS 3.0
Bisa dikatakan pada pemrograman berorientasi objek, dapat dilakukan sebuah programming terhadap code yang lebih baik daripada pemrograman terstruktur, itu juga untuk kaliber atau skala rumit atau besar, sedangkan untuk coding yang skala kecil lebih mudah menggunakan pemrograman terstruktur dikarenakan lebih singkat dan mudah tanpa banyak perubahan yang penting.
sumber : http://myblogar.blogspot.com, http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorientasi_objek,
partner: http://ti-arie.blogspot.com (Arie pratama)
|
MASUKKAN TOMBOL TWEET DISINI |
|
0 komentar:
Posting Komentar